Jumat, 09 Mei 2008

Peranan Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran

Artikel : Peranan Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran

Oleh : Nyoman Yusudira


Pendahuluan

Keberhasilan pembelajaran ditunjukkan oleh dikuasainya tujuan oleh siswa. Salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah faktor kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang efektif tidak dapat muncul dengan sendirinya tetapi guru harus menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal.

Secara umum tugas guru dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai fasilitator yang bertugas menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa. Dalam menjalankan tugasnya sebagai fasilitator ada dua tugas yang harus dilaksanakan guru dalam kegiatan pembelajaran yang efektif. Kedua tugas tersebut adalah sebagai pengelola pembelajaran ( instructor pengajar ) dan sebagai pengelola kelas ( manager ). Sebagai pengelola pembelajaran guru bertugas untuk menciptakan kegitan pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Sedangkan sebagai pengelola kelas guru bertugas untuk menciptakan situasi kelas yang memungkinkan terjadinya pembelajaran yang efektif.

A. Peran Guru Sebagai Pengajar ( Instructur )

Sebagai pengajar , guru dituntut untuk menciptakan kegitan pembelajaran yang memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran yang optimal .Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar guru harus memainkan berbagai peranan diantara sebagai manusia sumber , komunikator , mediator, pembimbing dan penilai .

Meskipun pada hakikatnya guru adalah fasilitator, tetap suatu saat guru dituntut untuk menjadi manusia sumber . Sebagai manusia sumber guru dituntut untuk memiliki segala informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran . Peran guru sebagai manusia sumber masih menjadi sorotan utama di masyarakat , termasuk siswa menganggap bahwa apa yang ditanyakan akan selalu dapat dijawab oleh guru. Kenyataan ini menuntut guru untuk menguasai materi pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Jangan coba-coba berdiri di depan kelas apabila kita tidak menguasai materi pelajaran yang akan dibahas.

Tuntutan ini memang cukup berat karena kita sebagai guru menyadari bahwa guru bukanlah orang yang serba tahu. Apalagi dalam masa sekarang ini dengan perkembangan ilmu dan teknologi siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai media. Guru mungkin saja tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan siswa. Guru harus pandai jatuh dan tidak perlu malu mengakui ketidaktahuan dan guru membantu mencari jawaban atas pertanyaan yang diajukannya.Guru harus mampu menyampaikan informasi dengan tepat sehingga informasi dapat dipahami oleh siswa (sebagai komunikator) .Gaya penyajian yang digunakan guru dalam membahas materi pelajaran berpengaruh terhadap perhatian siswa. Materi pelajaran hendaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran meningkat ( Slavin 1991 ) . Guru dituntut untuk menggunakan metode dan media yang bervariasi agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Untuk mengaktifkan siswa dalam belajar guru hendaknya melibatkan siswa dalam kegitan pembelajaran baik melalui kegitan tanya jawab maupun melalui kegitan kelompok, diskusi atau kerja kelompok.

Dalam kegiatan ini guru dituntut berperan sebagai pengarah ( moderator ) . Sebagai moderator guru hendaknya melakukan hal-hal berikut :

a. Memusatkan perhatian pada tujuan pembelajaran

Kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk memusatkan perhatian siswa diantaranya

- Menyampaikan tujuan pada awal kegitan pembelajran.

- Menandai dengan cermat perubahan-perubahan yang terjadi dalam pembahasan atau kegiatan kelompok.

- Merangkum hasil pembahasan atau diskusi / kerja kelompok pada tahap-tahap tertentu sebelum dilanjutkan pada pembahasan atau tugas berikutnya.

b. Memberikan kesempatan berfartisipasi

Dalam kegiatan kerja kelompok kadang terjadi monopoli pembicaraan , untuk mencegah hal tersebut peran guru hendaknya memberikan kesempatan kepada semua siswa unrtuk berpartisipasi dalam kegitan tersebut. Usaha yang dapat dilakukan guru untuk menyebarkan kesempatan berpartisipasi diantaranya :

- Memancing siswa yang pendiam dengan mengajukan pertanyaan yang langsung ditujukan kepada siswa tersebut secara bijaksana .

- Mencegah terjadinya pembicaraan serentak .

- Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli pembicaraan atau kegiatan

- Mendorong siswa untuk saling mengomentari pendapat siswa lain.

Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran oleh semua siswa, guru hendaknya melakukan evaluasi.Melaksanakan evaluasi merupakan tugas guru sebagai penilai atau evaluator. Sebagai penilai guru dituntut untuk melakukan kegitan yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai tujuan yang telah dirumuskan atau belum .Penilaian kemampuan siswa tidak hanya melalui tes tetapi juga dapat melalui tugas atau pekerjaan rumah. Siswa –siswa yang belum mencapai kreteria keberhasilan yang diharapkan , guru perlu membantu kelompok siswa ini karena masalah-masalah yang dihadapi siswa akan menghambat proses belajar berikutnya apabila tidak segera diatasi. Disinilah peran guru sebagai pembimbing dibutuhkan.

Agar kegiatan pembelajaran berlangsung lancar dan sesuai dengan tujuan , guru hendaknya mengatur dan memonitor kegiatan dari awal sampai akhir. Dalam hal ini guru berperan sebagai organisatoris. Kegitan yang dapat dilakukan guru sebagai organisatoris diantaranya :

- Memberikan orientasi umum tentang tujuan , tugas atau kegitan yang akan dilaksanakan selama pembelajaran.

- Melaksanakan kegiatan yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan alokasi waktu yang tersedia.

- Mengorganisasikan siswa sesuai dengan kegitan pembelajaran sehingga guru akan selalu siap membantu apabila ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar.

- Mengakhiri suatu kegiatan dengan penyimpulan tentang hasil belajar yang dicapai siswa.

B. Peran guru sebagai manajer

Guru sebagai manajer harus menciptakan kelas yang memungkinkan terciptanya pembelajaran yang efektif.Tugas utama guru sebagai manajer adalah memotivasi siswa yang kurang memiliki motivasi belajar sehingga mereka terdorong untuk berfartisipasi aktif dalam belajar. Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru dalam memotivasi siswa belajar ( Wright 1991 ) :

1. Menunjukkan sikap yang positif terhadap siswa

Guru hendaknya memberikan dorongan dan penguatan terhadap segala usaha yang telah dilakukan siswa tersebut. Dengan perhatian guru siswa termotivasi untuk lebih giat belajar dan bekerja. Guru hendaknya menangggapi secara positif setiap pertanyaan atau pernyataan yang diajukan siswa bagaimanapun bentuknya. Dengan adanya tanggapan positif dari guru terhadap petanyaan atau pendapat yang diajukan paling tidak siswa tidak akan ragu-ragu mengemukakan pendapatnya sehingga siswa akan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Memberikan tugas atau kegitan yang bermakna sesuai dan menarik bagi siswa

Tugas atau kegiatan yang dilaksanakan harus berkaitan dengan tujuan pembelajaran Tugas yang sesuai dengan materi dan tujuan pelajaran akan membentuk keyakinan siswa bahwa mereka akan berhasil dalam melaksanakan tugas yang akan diberikan apabila mereka mengerjakan dengan sungguh-sungguh tugas atau kegiatan yang dilaksanakan hendaknya berkaitan dengan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang baru untuk memecahkan suatu masalah.Segala sesuatu yang menyebabkan kegagalan akan dihindari loeh semua orang . Oleh karena itu berikanlah tugas atau kegiatan yang menantang bagi siswa sehingga mereka terorong untuk melaksanakan tugas atau kegiatan tersebut.

3. Menunjukan semangat mengajar

Guru yang menunjukkan kehangatan dan keantosiaan guru akan menjadikan kegitan pembelajaran lebih efektif. Keantosiasan yang ditunjukkan guru dalam mengajar akan menular pada siswa kerena contoh merupakan hal yang ampuh dalam menuntut seseorang untuk melakukan sesuatu.Dengan melihat guru bersemangat dalam mengajar dengan sendirinya sidswa termotivasi untuk belajar. Sebalknya kalau kita tidak bersemangat dalam mengajar siswa akan malas untuk belajar.

4. Menerapkan disiplin secara fleksibel sehinga tercipta situasi pembelajaran yang efektif

Penerapan disiplin tidak berarti siswa harus bekerja tanpa suara atau duduk dengan melipat tangan diatas meja. Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan tugas belajarnyaasal tidak mengganggusiswa lain atau kelas lain yang sedang belajar.

5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang menuntut komunikasi antar siswa dan melakukan kerja sama..

Kegiatan siswa yang memungkinkan siswa berinteraksi satu sama lain adalah kegiatan kelompok. Melalui kegitan kelompok baik diskusi maupun kerja kelompok siswa dapat berbagi pengalaman dan belajar dari pengalaman siswa lainnya.Mmeberikan kesempatan kepada siswa yang telah menguasai materi pelajaran untuk membantu memecahkan masalah –masalah siswa lainnya dapat menyebabkan siswa merasa dirinya penting dan menyadarkan mereka bahwa memiliki sesuatu yang bermanfaat unutk dibagikan.

6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai diri sendiri

Dengan menilai diri sendiri siswa akan termotivasi untuk bekerja lebih giat karena mereka dapat menilai diri sendiri apakah dis telah berhasil atau belum. Kegiatan evaluasi disi dapat berlangsng apabila guru memberi tahu kepada siswa apa harus dicapai oleh siswa serta memberi tahu kreteria keberhasilan sehingga siswa tinggal membandingkan apa yang telah diperolehnya dengan kreteria yang dituntut.

7. Memberikan balikan positif terhadap hasil kerja siswa

Guru hendaknya memberikan penjelasan yang menguatkan terhadap hasil kerja siswa. yang benar dan penjelasan yang mengoreksi hasil kerja siswa ang salah. Penjelasan penjelasan ini akan membantu siswa memahami mengapa hasil kerjanya benar atau salah. Dengan mengetahui bahwa pekerjaannya benar, siswa akan merasa usahanya dihargai . Sedangkan balikan terhadap kesalahannya akan menambah motivasi siswa untuk memperbaiki kesalahannya. Bagi mereka yang telah mencapai kreteria keberhasilan gur hendaknya memberikanpujian . Komentar yang bernada pujian akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih serius, dan sebaliknya yang belum mencapai kreteria keberhasilan mendorong mereka untuk berusaha lebih baik.

8. Meberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kebanggaan dari hasil

kerjanya.

Setiap siswa mengharapkan pengakuan positif terhadap hasil kerja mereka. Gur hendaknya memberikan penghargaan terhadap siswa yang berhasil dalam melakuka tugas belajarnya. Siswa akan merasa bangga bila hasil kerjanya dihargaiapabila hasil kerjanya dipajang didinding. Untuk itu Guru hendaknya mampu memainkan peran-peran tersebut secara utuh sebagai pengajar dan manajer dalam pembelajaran.

Tidak ada komentar: