I. PENGERTIAN BELAJAR
a. Pengertian Belajar yang Populer
Adapun hal-hal yang berhubungan dengan belajar :
- Situasi belajar harus bertujuan .
- Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak sendiri.
- Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat.
- Proses belajar terutama mengerjakan hal-hal yang sebenarnya..
- Siswa memberikan reaksi secara keseluruhan.
- Siswa mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan yang bermakna baginya.
Prinsip-prinsip Perubahan Tingkah Laku
- Tingkah laku dimotovasi.
- Tingkah laku yang bermotivasiTujuan yang disadari oleh seseorang.
- Lingkungan menyediakan kesempatan untuk bertingkah laku tertentu.
- Tingkah laku dipengaruhi oleh proses dalam organisme.
- Tingkah laku ditentukan oleh kapasitas dalam diri organisme manusia.
b. Pengertian Belajar Menurut Beberapa Aliran Psikologi
Beberapa aliran psikologi dalam hubungannya dengan teori belajar, yaitu
- Teori psikologi klasik.
- Teori psikologi daya.
- Teori mental state.
- Teori psikologi behaviorisme.
- Teori psikologi Gestalt.
2. TEORI BELAJAR
Belajar Menurut Psikologi Kognitif
Teori kognitif berpijak pada tiga hal, yaitu :
- Perantara sentral (central intermdiaries).
- Struktur kognitif.
- Pemahaman dalam pemecahan masalah.
Prinsip-prinsip Belajar Teori Kognitif
· Gambaran perseptual sesuai dengan masalah yang dipertunjukkan kepada siswa.
· Organisasi pengetahuan .
· Belajar dengan pemahaman
· Umpan balik kognitif.
· Penetapan tujuan
· Berpikir devergen.
Belajar Menurut Psikologi Gestalt
Psikologi Gestalt sering disebut psikologi organisme atau field theory. Menurut aliran ini, jiwa manusia adalah suatu keseluruhan yang berstruktur. Suatu keseluruhan bukan terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur. Unsur-unsur itu berada dalam keseluruhan menurut struktur yang telah tertentu dan saling berinteralisi satu sama lain.
Prinsip-prinsip Belajar Gestalt (Field Theory)
1. Belajar dimulai dari suatu keseluruhan.
2. Keseluruhan memberikan makna kepada bagian-bagian.
3. Individuasi bagian-bagian dari keseluruhan.
4. Anak belajar dengan menggunakan pemahaman.
3. CIRI-CIRI BELAJAR
Ciri-ciri (karakteristik) belajar yaitu :
- Belajar berbeda dengan kematangan.
- Belajar dibedakan dari perubahan fisik dan mental.
- Ciri belajar yang hasilnya relatif menetap.
4. UNSUR-UNSUR DINAMIS DALAM PROSES BELAJAR
Unsur-unsur yang terkait dalam proses belajar terdiri dari :
1. Motivasi siswa,
2. Bahan Belajar.
3. Alat bantu belajar.
4. Suasana belajar.
5. Kondisi subjek yang belajar.
HAKIKAT PEMBELAJARAN
1. PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar di kelas atau di sekolah, karena diwarnai oleh organisasi dan interaksi antara berbagai komponen yang saling berkaitan, untuk membelajarkan peserta didik.
2. TEORI-TEORI PEMBELAJARAN
a. Mengajar adalah Upaya Menyampaikan Pengetahuan Kepada Peserta
didik/Siswa di Sekolah.
b. Mengajar adalah Mewariskan Kebudayaan Kepada Generasi Muda Melalui
Lembaga Pendidikan Sekolah.
c. Pembelajaran adalah Upaya Mengorganisasi Lingkungan untuk Menciptakan Kondisi Belajar bagi Peserta didik.
d. Pembelajaran adalah Upaya Mempersiapkan Peserta Didik untuk Menjadi Warga Masyarakat yang baik.
e. Pembelajaran adalah Suatu Proses Membantu Siswa Menghadapi Kehidupan Masyarakat Sehari-hari.
3. CIRI-CIRI PEMBELAJARAN
- Rencana.
- Kesalingketergantungan
- Tujuan.
4. UNSUR-UNSUR PEMBELAJARAN
Unsur Dinamis Pembelajaran pada Diri Guru
a. Motivasi membelajarkan siswa.
b. Kondisi guru siap membelajarkan siswa.
Unsur Pembelajaran Konkruen dengan Unsur Belajar
a. Motivasi belajar menuntut sikap tanggap dari pihak guru serta kemampuan untuk mendorong motivasi dengan berbagai upaya pembelajaran.
1. Prinsip kebermaknaan.
2. Prasyarat.
3. Model.
4. Komunikasi terbuka.
5. Daya tarik.
6. Aktif dalam latihan.
7. Latihan yang terbagi.
8. Tekanan instruksional.
9. Keadaan yang menyenangkan.
b. Sumber-sumber yang digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada :
1. Buku pelajaran.
2. Pribadi guru sendiri.
3. Sumber masyarakat.
c. Pengadaan alat-alat bantu belajar dilakukan oleh guru, siswa sendiri dan
bantuan orang tua.
Prosedur yang dapat ditempuh :
· Memilih dan menggunakan alat bantuan yang tersedia di sekolah sesuai dengan rencana pembelajaran.
· Siswa memilih dan membuat sendiri alat bantuan yang diperlukannya, berdasarkan petunjuk dan bantuan guru.
· Membeli di pasaran bebas seandainya alat-alat yang diperlukan itu ada dan cocok untuk kegiatan belajar yang akan dilakukan.
d. Untuk menjamin dan membina suasana belajar yang efektif.
Upaya yang dapat dilakukan :
· Sikap guru sendiri terhadap pembelajaran di kelas.
· Perlu adanya kesadaran yang tinggi dikalangan siswa untuk membina disiplin dan tata tertib yang baik dalam kelas.
e. Subjek belajar yang berada dalam kondisi kurang mantap perlu diberikan
pembinaan.
Pembinaan kesehatan, penyesuaian bahan belajar dengan tingkat kecerdasan siswa, memperhatikan tingkat kesiapan belajar yang tepat waktunya, penyesuaian bahan belajar dengan kemampuan dan bakatnya, dan memberikan pengalaman-pengalaman yang perekuisit, semua kondisi itu perlu dikontrol oleh guru.
Bila diketahui terdapat ketakseimbangan dan gangguan pada kondisi mereka, maka guru perlu segera melakukan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkannya.
BAB V
TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
1. TUJUAN BELAJAR
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa.
Komponen-komponen Tujuan Belajar
Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen, yaitu :
- Tingkah laku terminal.
- Kondisi-kondisi tes.
- Standar (ukuran ) perilaku.
Pentingnya Tujuan Belajar dan Pembelajaran
Secara khusus kepentingan itu terletak pada :
1. Untuk menilai hasil pembelajaran.
2. Untuk membimbing siswa belajar.
3. Untuk merancang sistem pembelajaran.
4. Untuk melakukan komunikasi dengan guru-guru lainnya dalam meningkatkan proses pembelajaran.
5. Untuk melakukan kontrol terhadap pelaksanaan dan keberhasilan program pembelajaran.
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru itu sendiri.
Suatu tujuan pembelajaran seyogyanya memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar.
- Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat diamati.
- Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki.
Tujuan Sebagai Instrumen Pengukuran
Tujuan merupakan dasar untuk mengukur hasil pembelajaran, juga menjadi landasan untuk menentukan isi pelajaran dan metode mengajar.
3. KLASIFIKASI TUJUAN PENDIDIKAN
Klasifikasi tujuan pendidikan dilakukan berdasarkan pendekatan-pendekatan :
a. Pendekatan Langsung .
Dengan pendekatan ini diklasifikasikan tujuan menjadi beberapa tujuan pendidikan, yakni :
- Tujuan jangka panjang
- Tujuan antara
- Tujuan pembelajaran
- Tujuan unit.
- Tujuan pelajaran
- Tujuan latihan.
Klasifikasi tujuan pendidikan ini digunakan dalam rangka merancang kurikulum.
b. Pendekatan Jenis Perilaku.
Klasifikasi ini dibuat berdasarkan taksonomi tujuan pendidikan, yaitu :
- Tujuan-tujuan kognitif.
- Tujuan-tujuan afektif.
- Tujuan-tujuan psikomotorik.
c. Pendekatan Sumber.
Klasifikasi tujuan pendidikan meliputi :
- Tujuan-tujuan keterampilan kehidupan.
- Tujuan-tujuan metodologis.
- Tujuan-tujuan isi.
Klasifikasi tujuan ini berguna dalam rangka memilih dan merumuskan tujuan-tujuan suatu bidang pengajaran/bidang studi.
4. TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN
Taksonomi tujuan terdiri dari domain-domain kognitif, afektif dan psikomotor.
- Matra Kognitif, menitikberatkan pada proses intelektual.
Jenjang-jenjang tujuan kognitif, menurut Bloom, terdiri dari :
- Pengetahuan
- Pemahaman.
- Penerapan (aplikasi).
- Analisis (pengkajian).
- Sintesis.
- Evaluasi.
- Matra Afektif, menyangkut sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral.
Krathwohl,Bloom, dan Masia, mengembangkan hierarkhi matra ini terdiri dari :
- Penerimaan (receiving).
- Sambutan (responding).
- Menilai (valuing).
- Organisasi (organization).
- Karakterisasi dengan suatu kompleks nilai.
- Matra Psikomotorik, menunjuk pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol jasmaniah
DASAR PEMBELAJARAN
1. ASAS-ASAS BELAJAR
a. Tujuan Belajar
Upaya yang dilakukan untuk mengarahkan perhatian siswa kepada tujuan pelajaran, antara lain sebagai berikut :
- Bagi siswa yang berada pada tingkat lanjutan, diberikan tes nyata, lalu individu menerima umpan balikan, serta bantuan mengerjakan tes, dan melaksanakan diskusi kelompok kecil.
- Bagi siswa tingkat SD, menggunakan situasi kehidupan nyata berdasarkan pengalaman siswa sendiri.
- Mempertunjukkan nilai pelajaran itu bagi pribadi dan intelektual siswa.
b. Motivasi Belajar
Motivasi dapat bersumber dari dalam diri siswa sendiri berdasarkan kebutuhan, dorongan dan kesadaran pada tujuan belajaryang disebut motivasi intrinsik. Motivasi belajar dapat juga tumbuh berkat rangsangan dan tekanan atas desakan dari luar, yang disebut motivasi ekstrinsik.
Kondisi-kondisi kelas berikut ini dapat meningkatkan motivasi di dalam kelas: suasana lingkungan kelas, keterlibatan siswa secara langsung, mendorong keberhasilan, transfer dan retensi.
c. Umpan Balik Hasil Belajar
Beberapa contoh pelaksanaan asas pengetahuan tentang hasil di dalam kelas:
· Kelompok baca.
· Guru menjelaskan hasil-hasil tes bentuk esay.
d. Transfer Hasil Belajar
Tiga teori tentang transfer hasil belajar yaitu :
· Teori disiplin formal (The formal discipline theory).
· Teori unsur-unsur yang identik (The identical elements theory).
· Teori generalisasi (The generalization theory).
2. AKTIVITAS BELAJAR/KETERLIBATAN LANGSUNG
Jenis-jenis Aktivitas
Paul D Dierich membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok, yaitu :
1. Kegiatan-kegiatan visual.
2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral).
3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan.
4. Kegiatan-kegiatan menulis.
5. Kegiatan-kegiatan menggambar.
6. Kegiatan-kegiatan metrik.
7. Kegiatan-kegiatan mental.
8. Kegiatan-kegiatan emosional.
Manfaat Aktivitas dalam Pembelajaran
Kegiatan dalam pembelajaran bermanfaat bagi siswa memperoleh pengalaman langsung, mengembangkan pribadi, memupuk kerjasama sekolah masyarakat dan interpersonal, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan suasana belajar menjadi hidup/dinamis.
Upaya Pelaksanaan Aktivitas dalam Pembelajaran
- Pelaksanaan aktivitas pembelajaran dalam kelas.
- Pelaksanaan aktivitas pembelajaran sekolah masyarakat.
- Pelaksanaan aktivitas pembelajaran dengan pendekatan CBSA.
3. PERBEDAAN INDIVIDUAL
Perbedaan individual dapat dilihat dari dua segi yaitu :
- Perbedaan segi horizontal : perbedaan individu dalam aspek mental.
- Perbedaan segi vertikal : perbedaan individudalam aspek jasmaniah.
Perbedaan individual disebabkan oleh dua faktor yaitu :
- Faktor keturunan (bawaan kelahiran).
- Faktor pengaruh lingkungan.
Jenis-jenis Perbedaan Individual
Perbedaan individual menyangkut dengan berbagai aspek diri, yang memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu :
- Kecerdasan.
- Bakat (aptitude).
- Keadaan Jasmani.
- Penyesuaian sosial dan emosional.
- Keadaan keluarga.
- Prestasi belajar.
Upaya Pelayanan Perbedaan Individual
- Anak-anak yang tergolong cerdas akan berkembang sesuai dengan kemampuannya, dengan cara ; akselerasi dan program tambahan.
- Pengajaran individual.
- Penyelenggaraan kelas khusus bagi siswa yang cerdas.
- Bagi siswa yang lamban dapat diselenggarakan kelas remedial.
- Pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan.
- Pembentukan kelompok informal oleh siswa sendiri.
4. PENGULANGAN DAN LATIHAN
Pengertian latihan dalam hubungan mengajar dan belajar adalah suatu tindakan/perbuatan pengulangan yang bertujuan untuk lebih memantapkan hasil belajar.
Manfaat Latihan dalam Pembelajaran
Manfaatnya: memberikan pengalaman pendidikan, memantapkan penguasaan aspek-aspek tingkah laku, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, bermakna bagi kehidupan sehari-hari, meningkatkan keefektifan pembelajaran mendorong motivasi belajar.
Prinsip-prinsip Pelaksanaan Ulangan dan Latihan
Pelaksanaan latihan berpegang pada prinsip-prinsip, yaitu penataan lingkungan belajar, fungsional bagi siswa, dilaksanakan secara sistematis, tepat waktu, dan berdasarkan banyaknya bahan yang dilatihkan.
Upaya Pendayagunaan Latihan dalam Pembelajaran
- Repetition (ulangan).
- Latihan otomatisasi (drill).
- Review atau reteaching.
- Practice.
- Review dan Practice.
5. LINGKUNGAN
Dengan berinteraksi dengan lingkungan, maka manusia mendapat pengalaman dan berkembang menjadi manusia yang mampu mendayagunakan dan/atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Jenis-jenis Lingkungan
William Burton mengadakan klasifikasi lingkungan, yang meliputi : daerah, keadaan alam, sejarah, masalah kependudukan,pertanian, ekonomi dan
perdagangan, pabrik dan industri, perbankan dan keuangan, tranportasi, komunikasi, mata pencarian,
distribusi kekayaan, standar hidup, kesehatan, pendidikan, agama, pemerintahan dan politik, tempat rekreasi, pandangan atau prakarsa masyarakat.
Manfaat Mempelajari Lingkungan Masyarakat
Pembelajaran berdasarkan lingkungan memiliki manfaat yakni ; menanamkan pengertian yang realistik tentang proses sosial, mengembangkan kesadaran, minat, berpikir ilmiah, tanggung jawab, persiapan hidup di masyarakat, dsb.
Upaya Pembelajaran Berdasarkan Lingkungan
Upaya pendayagunaan lingkungan dalam proses pembelajaran dilaksanakan dengan membawa lingkungan ke dalam kelas, atau membawa kelas ke masyarakat, dalam pelaksanaannya menggunakan metode-metode tertentu, seperti karyawisata,
MOTIVASI BELAJAR
1. PENGERTIAN DAN PENTINGNYA MOTIVASI
a. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri saeseorang yang ditandai oleh timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi memiliki komponen dalam dan komponen luar.
b. Pentingnya Motivasi dalam Upaya Belajar dan Pembelajaran
Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan penggerak tingkah laku. Motivasi mempunyai nilai dalam menentukan keberhasilan, demokratisasi pendidikan, membina kreatifitas dan imajinitas guru, pembinaan disiplin kelas, dan menentukan efektifitas pembelajaran.
2. JENIS DAN SIFAT MOTIVASI
a. Jenis Motivasi
Tiga pendekatan untuk menentukan jenis-jenis motivasi, yaitu :
· Pendekatan kebutuhan : - Kebutuhan fisiologis.
- Kebutuhan keamanan.
- Kebutuhan sosial.
- Kebutuhan berprestise.
· Pendekatan fungsional : Berdasarkan konsep-konsep motivasi :
- Penggerak.
- Harapan.
- Insentif.
· Pendekatan deskriptif : Menunjuk pada kejadian-kejadian yang dapat diamati.
Motivasi memiliki dua sifat yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
3. PRINSIP-PRINSIP MOTIVASI BELAJAR
Prinsip-prinsip untuk mendorong motivasi belajar dalam bentuk :
· Pemberian pujian.
· Kepuasan kebutuhan psikologis.
· Intrinsik.
· Penguatan.
· Penjalaran.
· Pemahaman atas tujuan.
· Tugas yang dibebankan oleh diri sendiri.
· Ganjaran dari luar.
· Teknik pembelajaran yang bervariasi.
· Minat khusus siswa.
· Penyesuaian dengan kondisi siswa.
· Menghindari adanya kecemasan.
· Tingkat kesulitan tugas.
· Kadar emosi.
· Pengaruh kelompok
· Kreatifitas siswa.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
- Penggerakkan dengan cara prinsip kebebasan, metode discovery, motivasi kompetensi, belajar discoveri, brainstorming, suasana yang berpusat pada siswa, pengajaran berprogram.
- Pemberian harapan, dengan cara merumuskan TIK, tujuan yang langsung , intermediate, dan jangka panjang, perubahan harapan, tingkat aspirasi.
- Pemberian insentif, dengan cara umpan balik hasil tes, pemberian hadiah, komentar, kerjasama.
- Pengaturan tingkah laku siswa, dengan cara restitusi dan the riple effect.
PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
1. PERKEMBANGAN KONSEP PEMBELAJARAN
Konsep pengajaran/pembelajaran terus berkembang, mulai dari :
· Pengajaran sama artinya dengan kegiatan mengajar.
· Pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar.
· Pengajaran sebagai suatu sistem.
Pendekatan Sistem Pembelajaran
Aspek-aspek pendekatan sistem pembelajaran meliputi :
- Aspek filosofis.
- Aspek proses.
Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran :
- Pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses pembelajaran.
- Penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran.
Pola pendekatan sistem pembelajaran :
- Merumuskan masalah,
- Analisis masalah,
- Pengembangan suatu pemecahan,
- Eksperimental,
- Menilai dan merevisi.
2. MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI-TEORI BELAJAR
Berdasarkan teori belajar ada 4 model pembelajaran :
- Model Interaksi Sosial (social interaction model).
Jenis-jenis strategi pembelajaran dalam model ini, adalah :
- Kerja kelompok,
- Pertemuan kelas,
- Pemecahan masalah sosial atau inquiry sosial’
- Model laboratorium,
- Model pengajaran yurisprudensi,
- Bermain peranan,
- Simulasi sosial.
- Model Proses Informasi (information processing models)
Beberapa strategi pembelajaran pada model ini, adalah :
- Mengajar induktif,
- Latihan inquiry,
- Inquiry keilmuan,
- Pembentukan konsep,
- Model pengembangan,
- Advanced organizer model.
- Model Personal (personal models).
Strategi pembelajaran pada model ini adalah ;
- Pengajaran non direktif,
- Latihan kesadaran,
- Sinektik,
- Sistem konseptual.
- Model Modifikasi Tingkah laku (behavior modification models)
Model pembelajaran ini bertitik tolak dari teori belajar behavioristik.
3. STRATEGI PEMBELAJARAN
Berdasarkan teori-teori belajar diungkapkan paling tidak, ada empat bentuk strategi pembelajaran, yakni :
- Belajar penerimaan atau proses informasi dengan strategi ekspositif.
- Belajar penerimaan atau proses pengalaman dengan strategi inquiry-discovery.
- Belajar penguasaan berdasarkan pendekatan kelompok dengan strategi belajar tuntas.
- Pembelajaran terpadu berdasarkan pendekatan integrasi dengan strategi pengajaran unit.
Daftar Pustaka
1. Suciati, dkk (2002) Belajar & Pembelajaran 2, Universitas Terbuka,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar