Sabtu, 03 Mei 2008

Artikel : Teknologi Pembelajaran.

PERANAN GURU DALAM MENGHIDUPKAN PEMBELAJARAN PAKEM

Oleh : ADE SUPRIYADI, S.Pd

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pengertian belajar menurut Gagne adalah suatu proses di mana suatu organisma berubah prolakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan . Seseorang merasakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif, Aktifitas fikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa oleh bersangkutan. Guru tidak dapat melihat aktifitas fikiran dan perasaan siswa. Yang diamati guru adalah ialah memanifestasikannya yaitu kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas fikiran dan perasaan pada diri siswa tersebut.

2. Rumusan masalah

Yang menjadi persoalan pokok di dalam proses pembelajaran ialah bagaimana memilih dan menggunakan strategi belajar mengajar. Strategi Belajar mengajar merupakan alat interaksi di dalam proses belajar mengajar. Strategis belajar mengajar yang digunakan harus menimbulkan aktifitas belajar yang baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal

Apakah belajar cukup dengan cara mendengarkan penjelasan guru saja ? tentu tidak. Mendengarkan dan menyimak melalui pendengaran hanya salah satu kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang baik tidak cukup asal terjadinya aktivitas mental saja , akan tetapi aktivitas mental dengan kadar yang tinggi.

Coba kita bandingkan aktifitas kegiatan belajar di bawah ini .

1. Ningsih siswa kelas IV dengan penuh perhatian menyimak penjelasan guru, dan kemudian mencatat pada buku catatannya.

2. Fahmi siswa kelas V dengan dua orang temannya sedang serius mendiskusikan suatu persoalan pelajaran yang diajarkan guru kepada mereka.

3. Eka siswa kelas VI bersama teman-temannya sedang tekun melakukan suatu percobaan dalam pelajaran IPA.

Dari ketiga aktivitas belajar di atas, siswa mana yang kadar belajarnya rendah dan mana yang kadarnya tinggi ?

Ya, pasti kita memilih aktivitas belajar Fahmi dan Eka sebagai contoh aktivitas belajar yang kadarnya tinggi, sedangkan aktivitas belajar Ningsih kadarnya rendah .Jelaslah yang dimaksud belajar adalah proses mental dan emosional anak.

3. Strategi Pemecahan Masalah

Menurut para ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku dapat digolongkan ke dalam hasil belajar. Perubahan perilaku juga dapat terjadi karena proses kematangan jiwa . perubahan perilaku sebagai hasil belajar ioalah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman ( interaksi dengan lingkungan ) di mana proses mental dan emosional terjadi. Hasil belajar berupa perubahan tingkah laku . Seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik atau penguasaan nilai-nilai ( sikap )

Perubahan prilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan ke dalam tiga ranah

( kawasan ) yaitu : Pengetahuan ( Kognitif ) , Keterampilan motorik ( Psikomotor ) dan Penguasaan nilai-nilai atau Sikap ( Afektif )

BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Belajar Mengajar

Berdasarkan pertimbangan pihak pengolah pesan terdapat dua Strategi Belajar Mengajar yaitu :

· Strategi belajar Mengajar Ekspositorik

· Strategi belajar Heuristik.

1. Strategi belajar Mengajar Ekspositorik

Jika yang mengolah pesan atau materi pelajaran itu guru maka strategi belajar yang digunakan ialah ekspositorik. Dengan strategi ekspositorik , guru yang mencari materi pelajaran yang akan diajarkan dari berbagai sumber, kemudian guru mengolahnya dan dibuatnya rangkuman dan mungkin juga berupa bagan.

Di depan siswa guru menjelaskan kepada mereka dan siswa tinggal menerimanya kemudian mencatatnya. Jadi guru lebih aktif, dari pada siswa. Sedangkan siswa tinggal “ terima jadi “ dari guru.

Contoh penggunaan Strategi Belajar Mengajar Ekspositorik pada bahan pelajaran Pengetahuan Sosial. Pokok Bahasan : Wilayah Negara Indonesia . Tjuan pembelajaran : “ Siswa dapat menguraikan manfaat muka bumi di wilayah Indonesia yang terdiri dari daratan pantai, dataran rendah, dataran tinggi dan perairan .

Proses pembelajaran :

a. Sebelum pelajaran tersbut diajarkan , guru telah mempelajari dari sumber sumber yang ada, kemudian membuat rangkumannya.

b. Di depan siswa guru menjelaskan kepada mereka. Pada saat menjelaskan guru menggunakan alat peraga. Setelah selesai menjelaskan diikuti dengan tanya jawab.

c. Siswa dibawah bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran tersebut.

d. Siswa diminta mencatatnya atau mempelajarinya kembali di rumah masing-masing.

Pembahasan mengenai strategi Belajar Mengajar Ekspositorik dalam makalah ini tidak di bahas lebih lanjut. Yang akan kami bahas lebih lanjut adalah Strategi Belajar Mengajar Heuristik.

2. Strategi Belajar Mengajar Heuristik.

Dengan menggunakan Strategi Belajar Mengajar Heuristik, yang mencari dan mengolah pesan ( materi pelajaran ) ialah siswa. Guru berperan sebagai pembimbing kegiatan siswa. Jadi di sini yang lebih aktif ialah siswa itu sendiri

Dengan Strategi Belajar Mengajar Heuristik , guru tidak berada di depan adan menarik narik siswa untuk mengikutinya, akan tetapi siswa disuruh berada di depan , guru mengarahkan , memberi dorongan, membantu siswa bila mengalami kesulitan, akan tetapi siswa yang menemukan sendiri pesan tersebut.

Contoh penggunaan Strategi Belajar Mengajar Heuristik pada materi pelajaran matematika : Penggunaan Rumus ( aturan ). Pokok Bahasan : ‘ Rumus mencari Keliling Lingkaran “. Tujuan pelajaran “ Siswa dapat menentukan keliling lingkaran yang telah diketahui garis tengahnya dengan menggunakan Rumus :

22

x r

7

Proses pembelajaran :

a. Seseorang atau dua orang siswa disuruh mengukur keliling sebuah lingkaran yang terbuat dari bamboo , yang telah disiapkan guru, disaksikan teman-temannya.

b. Siswa tersebut diminta menuliskan hasil pengukurannya pada papan tulis ( misalnya 154 cm ) Kegiatan ini dapat dilakukan kembali oleh siswa atau kelompok lain ( untuk lebih meyakinkan hasilnya )

c. Siswa atau kelompok siswa lain diminta mengukur garis tengah lingkaran tadi dan menuliskan hasil pengukurannya pada papan tulis ( umpamanya 49 cm ). Kegiatan inipun bila perlu dapat di ulangi oleh siswa atau kelompok lain

d. Semua siswa diminta membagi bilangan 154 dengan bilangan 49. Hasilnya

7 1 22

3 ---- = 3 --- atau ---

49 7 7

Denmgan demikian siswa menemukan rumus mencari keliling lingkaran

22

ialah ---- x r

7

e. Siswa diberi tugas menemukan keliling sebuah lingkaran yang telah diketahui garis tengahnya ( umpamanya 14 cm )

Dari contoh di atas siswa bukan hanya dapat menentukan keliling lingkaran yang telah diketahui garis tengahnya , akan tetapi juga mereka memahaml betul

22

mengapa rumus mencari keliling lingkaran = --- x r sebab mereka sendiri yang

7

“ menemukanny “ bukan “ disuapi” oleh guru.

Strategi Belajar Mengajar Heuristik terbagi atas dua bagian yaitu Diskoperi

( Discofery) dan inkuiri ( Inquiry )

Dengan strategi Belajar Mengajar Diskoipery , siswa melakukan kegiatan dengan berpedoman pada langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh guru.

Contoh : Siswa diberi tugas mengamati tanaman yang ada di sekeliling sekolah. Hal –hal yang harus diamati siswa serta langkah-langkahnya telah dituliskan oleh guru pada kertas. Dengan berpedoman kepada panduan tersebut siswa melakukan pengamatan . Hasil pengamatan tersebut mereka tuliskan pada buku catatan mereka, dan di kelas dilaporkan serta didiskusikan.

Jadi . pengetahuan tentang tanaman yang ada di sekeliling sekolah tersebut ditemukan sendiri siswa bukan diberitahukan oleh guru.. Sedangkan dengan Strategi Belajar Mengajar Inkuiri, siswa benar-benar dilepas tanpa disertai dengan panduan yang telah disiapkan oleh guru

Keuntungan penggunaan strategi belajar mengajah heuristic bagi siswa ialah secara berangsur-angsur akan terbentuk sikap positif pada diri mereka antara lain Pembelajaran menjadi aktif, kreatif, efektif , menyenangkan ( PAKEM ), inovatif, percaya diri, terbuka dan mandiri.

B. Pembelajaran dengan system Pakem

Dalam pembelajaran pakem siswa dan guru aktif dalam proses belajar mengajar

Siswa aktif :

  • Membangun konsep bertanya
  • Mengemukakan gagasan
  • Mempertanyakan gagasan
  • Melakukan kegiatan

Guru aktif :

* memantau kegiatan belajar siswa

Memberi umpan balik

Mengajukan pertanyaan yang menantang

Mempertanyakan gagasan siswa

Siswa dan guru dituntut untuk tetap kreatif

Siswa kreatif :

§ Merancang/ membuat sesuatu

§ Menulis/ mengarang

Guru kreatif :

Mengembangkan kegiatan yang menarik dan beragam

Membuat alat bantu belajar

Memanfaatkan lingkungan

Dalam Strategi Pakem pembelajaran mencapai tujuan yang diharapkan

Siswa mencapai kompetensi yang diharapkan dan membuat anak jadi :

* berani mencoba/berbuat

* berani bertanya

* berani mengemukakan pendapat/ gagasan

* berani mempertanyakan gagasan orang lain

Pembelajaran Tidak membuat anak takut:

* takut salah

* takut ditertawakan

* takut dianggap sepele

C. Pendekatan Pembelajaran

1. Berpusat pada Guru

Guru sebagai pengajar

Penyampaian melalui ceramah

Guru menentukan apa yang mau diajarkan dan bagaimana cara siswa mendapatkan informasi yang akan mereka pelajari

2. Berpusat pada Siswa

Fokus pembelajaran pada siswa bukan guru.

Siswa belajar aktif.

Guru sebagai fasilitator, bukan penceramah

Siswa mengontrol proses belajar dan menghasilkan karya mereka sendiri, tidak mengutip dari guru.

Strategi Mengajar Berpusat Pada Guru Mencakup :

* Membaca nyaring

* Menjelaskan

* Memberi instruksi

* Memberi informasi

* Mengarahkan tugas

* Membimbing Tanya jawab

Strategi berpusat pada siswa termasuk:

* Belajar kelompok

* Bermain peran

* Pemecahan masalah

* Diskusi kelompok/debat

* Menulis dengan kata-kata sendiri

* Praktek Keterampilan

* Penelitian/ Riset.

Dalam Pembelajaran PAKEM siswa:

Berpikir sendiri mengerjakan sendiri tugas mereka

Menulis karya sendiri

Membaca buku –buku

Bekerja sama Berdiskusi bersama teman-teman

Mengerjakan tugas bersama

Menggunakan apa yang telah mereka praktikkan

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pembahasan materi peranan guru dalam pembelajaran Pakem dapat kami tarik beberapa kesimpulan :

  1. untuk keberhasilan proses pembelajaran peru di terapkan Strategi Belajar Mengajar
  2. Strategi Belajar Mengajar yang dapat diterapkan slah satunya adalah model Heuristik
  3. Dalam pembelajaran heuristic terdapat pembelajaran yang dituntuk pada aktifitas anak didik dan guru
  4. Pembelajaran yang dianggap berhasil adalah jika pembelajaran yang menerapkab pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan ( Pakem )
  5. Peranan guru dalam pembelajaran pakem cukup sebagai pengarah dan pembing dalam aktifitas kegiatan siswa.
  6. Peranan siswa dalam pembelajaran Pakem adalah menjadi subyek dalam kegiatan belajar mengajar.
  7. Proses pembelajaran pakem tidak hanya dilaksanakan di dalam ruangan melainkan dapat dilaksanakan di luar sekolah dan lingkungan yang sesuai dengan materi pelajaran

B. Saran

Untuk menjadi seorang guru yang professional dan berkompetesi kita diharapkan dapat mempelajari strategi Pakem untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Untuk mencapai keberhasilan tersebut seorang guru harus dapat :

1. Menguasai Strategi Pembelajaran,

2. Pahami materi pembelajaran .

3. Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran

4. Strategi pengelolaan pembelajaran bergantung pada hasil analisis karakteristik siswa.

5. Hasil langkah ini berupa: jadwal penggunaan komponen strategi pengorganisasian dan penyampaian pembelajaran, pengelolaan motivasional,

perumusan kemajuan belajar siswa, dan kontrol belajar

6. Agar berhasil dalam kegiatan pembelajar seorang guru harus menganalisa :

Bagaimana Anda bisa merancang pembelajaran?

Apa alasan Anda melakukan demikian?

Apakah Anda puas dengan hasil yang Anda capai?

Seberapa jauh keberhasilan Siswa Anda memperoleh “belajar”?

0000000000000

.

Daftar Pustaka

1. Hernawan Asep Herry, dkk (2004) Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Universitas Terbuka, Jakarta.

2. Suciati, dkk (2002) Belajar & Pembelajaran 2, Universitas Terbuka, Jakarta.

3. Winataputra Udin S, dkk (1998) Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud Proyek Peningkatan Mutu Guru Kelas SD Setara D-II, Jakarta.

Tidak ada komentar: